Bagian Pertama: Hadis tentang Keutamaan Nabi saw
1. Nasab (garis keturunan) Nabi saw
2. Nabi saw manusia yang terbaik dalam nasab, suku dan keturunannya
3. Keharusan nubuwwah Nabi saw, Adam antara ruh dan jasadnya
4. Kelahiran Nabi saw
5. Sifat keterciptaan Nabi saw
6. Sifat Nabi saw dalam Taurat dan Injil
7. Petunjuk Nabi saw petunjuk yang terbaik
8. Nama-nama Nabi saw
9. Ukiran cincin Nabi saw
10. Keindahan dan cahaya wajah Nabi saw
11. ......Bersambung (blm diterjemahkan)
Bagian Kedua: Hadis tentang keutamaan Ahlul bait (sa)
dan sebagian Keutamaan Ali bin Abi Thalib (sa)
1. Hadis Tsaqalayn
2. Hadis Madinah Al-ilm (Kota Ilmu)
3. Ali bin Abi Thalib (sa) pewaris ilmu Nabi saw
4. Hadis Safinah (Bahtera Nabi Nuh as)
5. Hadis Manzilah
6. Cahaya Nabi saw dan Imam Ali (sa) ada sebelum Nabi Adam (as)
7. Nabi Adam (sa) bertawasul dengan hak Rasulullah saw dan Ahlul bait (sa)
8. Rasulullah saw dan Imam Ali (sa) berasal dari satu pohon
9. Allah memilih Nabi saw dan Ali bin Abi Thalib (sa)
10. Allah swt menguatkan Rasulullah saw dengan Ali bin Abi Thalib (sa)
11. Ali bin Abi Thalib (sa) lahir di dalam Ka'bah
12. Ali bin Abi Thalib (sa) orang pertama kali masuk Islam dan shalat bersama Rasulullah saw
13. Ali bin Abi Thalib (sa) orang yang pertama kali beriman kepada Rasulullah saw
14. Ali bin Abi Thalib (sa) shalat seperti shalat Rasulullah saw
15. Orang yang boleh melintasi shirathal mustaqim
16. Ali bin Abi Thalib (sa) pembagi surga dan neraka
17. Ali bin Abi Thalib (sa) tokoh terbaik
18. Perintah mencintai Ali bin Abi Thalib dan Ahlul bait (sa)
19. Ali bin Abi Thalib (sa) yang paling dekat dengan Rasulullah saw
20. Ali bin Abi Thalib (sa) masuk surga bersama Rasulullah saw
21. Kedudukan Ali bin Abi Thalib (sa) di sisi Rasulullah saw
22. Ahlul Bait (sa) tidak tertandingi oleh siapapun
23. Ahlul Bait (sa) pengaman ummat Rasulullah saw
24. Nabi saw memerangi orang yang memerangi Ahlul bait (sa)
25. Sabda Nabi saw: "Ali dariku dan aku dari Ali"
26. Darah-daging Ali adalah darah-daging Nabi saw
27. Diri Ali (sa) adalah diri Nabi saw
28. Antara cinta dan benci kepada Ali bin Abi Thalib (sa)
29. Pengakuan para sahabat dan ulama tentang Ali bin Abi Thalib (sa)
30. Pengakuan Umar bin Khattab tentang Ali bin Abi Thalib (sa)
31. Pengakuan Umar dan Abu Bakar tentang kepemimpinan Ali bin Abi Thalib (sa)
32. Ali bersama kebenaran dan kebenaran bersama Ali (sa)
33. Ali bersama Al-Qur'an dan Al-Qur'an bersama Ali (sa)
34. Memandang dan mengenang Ali (sa) ibadah
35. Mengembalikan matahari untuk Ali dengan doa Nabi saw
36. Sebagian karamah Ali bin Abi Thalib (sa)
37. Allah memerintahkan Rasulullah saw menikahkan Fatimah dengan Ali (sa)
38. Khutbah Nabi saw dalam pernikahan Ali dan Fatimah (sa)
39. Pernyataan Nabi saw dalam perang khaibar:
"Ali mencintai Allah dan Rasul-Nya, ia dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya."
Bagian Ketiga: Hadis tentang Sebagian keutamaan Fatimah Az-Zahra' (sa)
1. Fatimah Az-Zahra' (sa) buah surga dan tidak pernah haid
2. Fatimah Az-Zahra' berbicara saat berada dalam kandungan Ibunya
3. Fatimah Az-Zahra' (sa) menyerupai Nabi saw
4. Nabi saw memberikan tanah Fadak kepada Fatimah Az-Zahra' (sa)
5. Fatimah Az-Zahra' (sa) penghulu semua perempuan
6. Sebagian karamah Fatimah Az-Zahra' (sa)
7. Mengapa Fatimah dinamai Az-Zahra'
8. Marah Fatimah (sa) marah Nabi saw
9. Menyakiti Fatimah (sa) menyakiti Nabi saw
10. Allah marah karena marahnya Fatimah Az-Zahra' (sa)
11. Allah mengharamkan keturunan Fatimah (sa) masuk neraka
12. Fatimah Az-Zahra' (sa) orang yang pertama masuk ke surga
Bagian Keempat: Hadis tentang sebagian keutamaan Al-Hasan dan Al-Husein (sa)
1. Nabi saw yang menamai Hasan, Husein dan Muhsin
2. Nabi saw yang mengadzani Al-Hasan dan Al-Husein ketika dilahirkan oleh Fatimah Az-Zahra' (sa)
3. Nabi saw yang mendoakan perlindungan kepada Al-Hasan dan Al-Husein (sa) seperti doa perlindungan yang dibacakan oleh Nabi Ibrahim (sa) kepada puteranya
4. Al-Hasan dan Al-Husein bagian dari anggota badan Nabi saw
5. Al-Hasan dan Al-Husein (sa) bagian dari Ahlul bait yang tidak dihalalkan makan sedekah
6. Al-Hasan dan Al-Husein (sa) bergelut, Nabi saw menguatkan Al-Hasan (sa) dan Jibril (sa) menguatkan Al-Husein (sa).
7. Al-Hasan dan Al-Husein (sa) Ahlul bait yang paling dicintai Nabi saw
8. Mencintai Al-Hasan dan Al-Husein mencintai Nabi saw
9. Al-Hasan dan Al-Husein (sa) menyerupai Nabi saw
10. Al-Hasan dan Al-Husein Penghulu pemuda ahli surga
11. Allah menghiasi surga dengan Al-Hasan dan Al-Husein (sa)
12. Al-Hasan dan Al-Husein (sa) hiasan Arasy
13. Menyakiti Al-Hasan menyakiti Nabi saw
14. Al-Husein (sa) lahir seperti Isa (sa) enam bulan
15. Tangisan Al-Husein menyakitkan Nabi saw
16. Nabi saw menjadikan puteranya Ibrahim sebagai tebusan Al-Husein (sa)
17. Nabi saw menjulurkan lidahnya pada Al-Husein (sa) dan mencium mulut dan giginya.
18. Husein dariku dan aku darinya
19. Sebagian karamah Al-Husein (sa)
20. Jibril memberitakan kepada Nabi saw tentang terbunuhnya Al-Husein (sa) dan membawa tanah Karbala
21. Perintah Nabi saw agar menolong Al-Husein (sa)
22. Nabi saw melaknat orang yang menghalalkan terhadap ‘itrahnya apa yang diharamkan oleh Allah
23. Mimpi Ummu Salamah tentang terbunuhnya Al-Husein (sa)
24. Mimpi Ibnu Abbas tentang terbunuhnya Al-Husein (sa)
25. Peristiwa-peristiwa alam saat dan sesudah Al-Husein bin Ali (sa) terbunuh
26. Azab di dunia bagi yang membunuh Al-Husein (sa) dan yang membencinya
27. Diharamkan masuk surga orang yang menzalimi dan membunuh Ahlul bait (sa)
28. Hadis Nabi saw tentang hinaan terhadap Bani Umayah
29. Penghinaan terhadap Marwan, anaknya dan ayahnya Hakam
30. Penghinaan terhadap Yazid bin Muawiyah, Ibnu Ziyad dan Syimran
31. Keutamaan ziarah kepada Al-Husein (sa) dan menangisi Ahlul bait (sa)
32. Al-Husein (sa) dan para sahabatnya masuk surga
Bagian Kelima: Hadis tentang Kepemimpinan
1. Hadis Indzar
2. Hadis tentang Dua Belas Imam
3. Hadis Wilayah
4. Hadis Al-Ghadir
5. Hadis tentang Imam Zaman
Bab Keenam: Hadis tentang Imam Mahdi (sa)
1. Imam Mahdi dan Nabi Isa (sa) akan hadir
2. Imam Mahdi (sa) akan menegakkan kebenaran
3. Imam Mahdi (sa) adalah Ahlul bait Nabi saw, namanya sama dengan Nabi saw
4. Imam Mahdi (sa) keturunan Nabi saw, wajahnya seperti bintang bercahaya
5. Nabi Isa (sa) shalat di belakang Imam Mahdi (sa)
6. Imam Mahdi (sa) adalah Ahlul bait Nabi saw
7. Masa pemerintahan Imam Mahdi (sa)
8. Para perawi dari kalangan sahabat
9. Para perawi dari kalangan Ahli hadis
10. Para Ulama yang secara khusus menulis tentang Imam Mahdi (sa)
11. Para Ulama yang menyatakan mutawatir hadis tentang Al-Mahdi (sa)
12. Ulama yang mengingkari dan meragukan hadis tentang Al-Mahdi (sa)
Hadis-hadis tersebut diterjemahkan dan disarikan dari kitab:
1. Fadhâil Al-Khamsah min Ash-Shihhah As-Sittah, Allamah Sayyid Murtadha Al-Firuz Abadi
2. Al-Mujâja'ât, Allamah Sayyid Syarafuddin Al-Musawi
3. Mu'jam Ahadits Al-Imam Al-Mahdi
Sebagian besar hadis-hadis tersebut sudah diterjemahkan, insya Allah akan saya posting secara berkala.
Wassalam
Syamsuri Rifai
2 comments:
APAKAH ADA KETURUNAN AHLUL BAIT?
Dlm Al Quran yang menyebut 'ahlulbait', rasanya ada 3 (tiga) ayat dan 3 surat.
1. QS. 11:73: Para Malaikat itu berkata: "Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlulbait. Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah".
Ayat ini jika dikaitkan dengan ayat sebelumnya, maka makna 'ahlulbait' adalah terdiri dari isteri dari Nabi Ibrahim.
2. QS. 28:12: Dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusukan(nya) sebelum itu; maka berkatalah Saudara Musa: 'Maukahkamu aku tunjukkan kepadamu 'ahlulbait' yang akan memeliharanya untukmu, dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?
Ayat ini jika dikaitkan dengan ayat sebelumnya, maka makna 'ahlulbait' adalah meliputi Ibu kandung Nabi Musa As. atau ya Saudara kandung Nabi Musa As.
3. QS. 33:33: "...Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu 'ahlulbait' dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya".
Ayat ini jika dikaitkan dengan ayat sebelumnya QS. 33: 28, 30 dan 32, maka makna para ahlulbait adalah para isteri Nabi Muhammad SAW.
Sedangkan ditinjau dari sesudah ayat 33 yakni QS. 33:34, 37 dan 40 maka penggambaran ahlulbaitnya mencakup keluarga besar Nabi Muhammad SAW. para isteri dan anak-anak beliau.
Jika kita kaitkan dengan makna ketiga ayat di atas dan bukan hanya QS. 33:33, maka lingkup ahlul bait tersebut sifatnya menjadi universal terdiri dari:
1. Kedua orang tua Saidina Muhammad SAW, sayangnya kedua orang tua beliau ini disaat Saidina Muhammad SAW diangkat sbg 'nabi' dan rasul sudah meninggal terlebih dahulu.
2. Saudara kandung Saidina Muhammad SAW, tapi sayangnya saudara kandung beliau ini, tak ada karena beliau 'anak tunggal' dari Bapak Abdullah dengan Ibu Aminah.
3. Isteri-isteri beliau.
4. Anak-anak beliau baik perempuan maupun laki-laki. Khusus anak lelaki beliau yang berhak menurunkan 'nasab'-nya, sayangnya tak ada yang hidup sampai anaknya dewasa, sehingga anak lelakinya tak meninggalkan keturunan.
Bagaimana tentang pewaris tahta 'ahlul bait' dari Bunda Fatimah?. Ya jika merujuk pada QS. 33:4-5, jelas bahwa Islam tidaklah mengambil garis nasab dari perempuan kecuali bagi Nabi Isa Al Masih yakni bin Maryam.
Lalu, apakah anak-anak Bunda Fatimah dengan Saidina Ali boleh kita anggap bernasabkan kepada nasabnya Bunda Fatimah?. ya jika merujuk pada Al Quran maka anak Bunda Fatimah dengan Saidina Ali tidaklah bisa mewariskan nasab Saidina Muhammad SAW.
Kalaupun kita paksakan, bahwa anak Bunda Fatimah juga ahlul bait, karena kita mau mengambil garis dari perempuannya (Bunda Fatimah), maka untuk selanjutnya yang seharusnya pemegang waris tahta ahlul bait diambil dari anak perempuannya seperti Fatimah dan juga Zainab, bukan Hasan dan Husein sbg penerima warisnya.
Dengan demikian sistim nasab yang diterapkan itu tidan sistim nasab berzigzag, setelah nasab perempuan lalu lari atau kembali lagi ke nasab laki-laki, ya seharusnya diambil dari nasab perempuan seterusnya.
Bagaimana Saidina Ali bin Abi Thalib, anak paman Saidina Muhammad SAW, ya jika merujuk pada ayat-ayat ahlul bait pastilah beliau bukan termasuk kelompok ahlul bait. Jadi, anak Saidina Ali bin Abi Thalib baik anak lelakinya mapun perempuan, otomatis tidaklah dapat mewarisi tahta 'ahlul bait'.
Kesimpulan dari tulisan di atas, maka pewaris tahta 'ahlul bait' yang terakhir hanya tinggal bunda Fatimah. Berarti anaknya Saidina Hasan dan Husein bukanlah pewaris tahta AHLUL BAIT.
Issu kedatangan Imam Mahdi itu sebenarnya wujud harapan pengikut Nabi Ibrahim As. setelah beliau berdoa sbb.: “Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Qur’an) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana” (QS. 2:129).
Oleh katurunan beliau ini selanjutnya, ditunggu-tunggulah kedatangannya sampai datang nabi terakhir dari dinasti Bani Israel yakni Nabi Isa As bin Maryam. Namun sayang, dalam Injil masih disebut issu Imam Mahdi, Mesiah, Satrio Piningit dsb. berarti masih akan datang lagi Imam Mahdi yang pamungkas, yang sesungguhnya.
Maka akhirnya, lahirlah Nabi kita Muhammad SAW sebagai Rasul Allah dan sekaligus penutup para nabi (QS. 33:40) dengan membawa Al Quran yang didalamnya memuat pernyataan atau ikrar Allah SWT bahwa Nabi Muhammad SAW dianugerahi agama ISLAM (QS. 5:3). Nama Islam tidak pernah termuat dalam kitab-kitab suci sebelum Al Quran.
Dengan kedatangan Nabi Muhammad SAW sekaligus juga terjawablah issu tentang akan datang lagi Nabi Isa bin Maryam dan issu Imam Mahdi. Nabi Isa As. tidak akan datang lagi karena sudah tegas dinyatakan dalam Al Qiran (S. 2:134 dan 141). Begitu juga Imam Mahdi tidak akan lahir lagi karena penutup para nabi hanyalah Nabi kita Muhammad SAW.
Tinggal bagaimana para khalifah-khalifah (ya raja, presiden, gubernur, pangeran, sultan, bupati atau walikota) kini dan yang akan datang ‘mampu’ membumikan Islam dan Al Quran dalam kehidupan nyata di dunia ini, ya masalah sosial budaya terutama masalah kekuasaan dan pemerintahannya.
Post a Comment