Pages

Tuesday, May 20, 2008

Kemana Kebangkitan Bangsa Diarahkan?

Gemuruh suara kebangkitan digemakan ke seluruh pelosok negeri. Semua media dijadikan sarana untuk membangkitkan semangat bangsa. Perayaan kebangkitan dirayakan di segala penjuru negeri. Suara semangat menggema, tapi hati dan pikiran belum menentu arahnya. Sebagian bangsa terutama rakyat kecil bingung, sedih dan cemas dengan berita kenaikan harga BBM. Mereka bingung kemana harus mengadukan penderitaan hidupnya. Mampukah gema suara kebangkitan menghibur dan merubah jerit-tangis hati mereka?

Dapatkan para pemimpin bangsa ini merasakan penderitan rakyat kecil. Dari sisi mana mereka dapat membangkitkan semangat bangsa yang sedang menjerit kelaparan, dan merana karena sakit yang tak terobati. Belum lagi akan menghadapi kenaikan harga BBM dan tahun ajaran baru yang biayanya mencekik leher rakyat kecil. Bagaimana mungkin suara gema kebangkitan dapat mengenyangkan orang yang sedang kelaparan, menyembuhkan orang sakit yang tak terobati, dan meringankan beban biaya sekolah yang sebentar lagi akan kita hadapi.

Penguasa zalim dan suara keadilan

Ciri penguasa yang zalim, mereka menutup telinganya dari suara keadilan, membenci setiap orang yang menyuarakannya. Mereka memasung suara keadilan dan memenjara orang yang menyuarakannya. Rakyat kecil dihibur dengan janji-janji palsu, dijauhkan dari para pecinta keadilan, bahkan mengancam dan menyiksa setiap yang mendekat pada mereka. Bukankah kejadian seperti ini telah terjadi dalam sepanjang sejarah manusia, dari zaman para Nabi terdahulu sampai zaman Rasulullah saw dan hingga sekarang.

Sikap penguasa yang zalim telah dicontohkan oleh Namrud, Fir’un dan lain. Mereka memusuhi para penyuara keadilan, para Nabi dan kekasih Allah swt. Mereka selalu berusaha merayu bangsanya dengan janji-janji palsu agar menjauhi para kekasih Allah swt. Pada akhirnya mereka menyengsarakan rakyat kecil. Bermacam-macam kesengsaraan yang diderita oleh suatu bangsa yang penguasanya zalim. Ada yang menderita akibat sikap penguasanya, ada juga karena musibah alam, dan ada juga karena akibat keduanya yakni azab ditimpakan oleh Allah swt karena prilaku penguasa dan bangsanya. Kasus ini banyak diungkapkan di dalam Al-Qur’an dan disampaikan oleh Rasululah saw dan Ahlul baitnya (sa) dalam hadis-hadisnya.

Penguasa yang zalim tidak akan pernah mendengar suara keadilan. Mungkin karena subtasi mereka telah berubah dan menyatu degan kezaliman. Subtansi yang telah berubah dan menyatu dengan keburukan dan kezaliman, bukan hanya sekedar sifatnya, tidak akan dapat diperbaiki dan disadarkan. Ini seperti Namrud, Fir’un, Yazid bin Mu’awiyah, dan pengusa-penguasa zalim lainnya. Siapakah yang dapat menyadarkan dan memperbaiki mereka? Keburukan dan kezaliman yang dapat diperbaiki jika masih dalam tingkatan sifat belum mencapai tingkat zat dan subtansial.

Keburukan dan kezaliman yang telah mencapai tingkat zat atau subtasial tidak akan dapat dirubah oleh siapapun bahkan oleh Rasulullah saw sekalipun. Kezaliman dalam tingkat ini tidak akan dapat dirubah oleh syafaat Rasulullah saw dan Ahlul baitnya (sa), dan kelak di hari kiamat tidak akan mendapat syafaat Rasulullah saw dan Ahlul baitnya (sa). Di antara tanda-tanda kezaliman yang telah mencapai tingkat subtansial sebagaimana yang disebutkan oleh Al-Qur’an dan hadis adalah: mereka yang membunuh kekasih Allah swt, menutup telingan dari suara keadilan, membenci Ahlul bait Nabi saw dan misinya.

Pemimpin yang adil dan Rakyat kecil
Tampilnya pemimpin yang adil adalah idaman kita, harapan rakyat kecil dan kaum yang tertindas. Kepemimpinan yang adil adalah keinginan Allah dan Rasul-Nya, harapan orang yang baik. Mengapa pemerintahan yang adil sulit ditegakkan dan banyak penghalangnya? Karena pasukan akal telah terkepung dan nyaris dilumpuhkan oleh pasukan kejahilan, lebih rinci silahkan baca artikel saya tentang pasukan akal dan pasukan kejahilan.

Tentang perubahan Allah swt menyatakan:
“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu bangsa sehingga mereka merubah mental mereka.” (Ar-Ra’du: 12)

Dalam tafsirnya Al-Mizan, tentang ayat ini, Allamah Thabathabai mengulas bahwa perubahan yang dimaksudkan oleh ayat ini adalah perubahan yang berkaitan dengan datangnya pengampunan Allah swt. Permohonan ampunan, istighfar ada dua macam: istighfar tasyri’iyah dan istighfar takwiniyah. Istighfar tasyri’iyah berkait dengan pelanggaran-pelanggaran terhadap hukum syariat, sedang istighfar takwiniyah berkait dengan pelanggaran terhadap hukum alam. Beliau mengatakan bahwa ayat ini menjelaskan tentang perubahan karena datangnya pengampunan Allah yang takwiniyah. Yakni suatu bangsa akan dapat merubah keadaannya menjadi baik jika bangsa itu mampu menyingkirkan hijab-hijab dan penghalang-penghalang perubahan.

Selanjutnya Allamah Thabathabai mengatakan bahwa suatu bangsa tidak akan sanggup merobek tirai-tirai penghalang perubahan kecuali mereka menerima kehadiran pemimpin yang adil. Dengan kehadirannya dan dukungan bangsa, maka akan tegaklah pemerintahan yang bersih dan adil. Sehingga terciptalah balatun thayyibatun wa Rabbun ghafur, negeri yang baik dan mendapat pengampunan Allah swt. Perubahan inilah yang dimaksudkan oleh ayat ini.
Yakni perubahan suatu bangsa bukan personal, karena Allah swt menyatakan “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu bangsa”. Maka mustahillah suatu bangsa akan dapat menciptakan perubahan yang baik tanpa hadirnya pemimpin yang adil. Jadi perubahan ini identik dengan hadirnya pemimpin yang adil, datangnya pengampunan Allah takwiniyah. Dengan pengampunan ini maka hilanglah dosa danbeban takwiniyah suatu bangsa. Lebih detail, silahkan baca tafsir Al-Mizan oleh Allamah Thabathabai tentang ayat ini.

Kebangkitan Material dan Spiritual
Kita semua mendambakan kebangkitan dan perubahan pada kebaikan secara ekonomi dan politik, sosial dan budaya, pendidikan dan pengetahuan, pemerintahan dan kepemimpinan, dan lainnya. Sebagian manusia ada yang memfokuskan pada kebangkitan material, sebagian lagi memfokuskan pada kebangkitan spiritual, ada juga yang mengharapkan kedua-duanya.

Sebagian manusia mengira bahwa kebangkitan material dapat mengantarkan dirinya pada kebahagiaan. Padahal kita banyak menyaksikan orang yang melimpah hartanya belum dan sulit menemukan kebahagiaan yang sejati. Bagi yang hanya memfokuskan pada spritual, tidak sedikit di antara mereka hanya mementingkan keselamatan dirinya, lari dari kenyataan pergi ke gunung-gunung untuk bertapa, menyendiri di mihrab-mihrab masjid. Hal ini tidak dibenarkan oleh misi Rasulullah saw sebagai Rahmatan lil-alamin.

Bagi yang mendambakan hanya kebangkitan material perlu disadari bahwa hal ini akan dimanfaatkan oleh para penguasa zalim dan para pelahap dunia dan kekuasaan. Mereka akan digiring oleh nafsu syahwati untuk melupakan dan tidak perduli pada rakyat kecil. Memang kadang-kadang awalnya ingin menjadikan materi sebagai sarana tapi perlu diingat bahwa setan dan syahwat tidak berpangku tangan, mereka akan selalu bergrilya untuk melumpuhkan kekuatan pasukan akal, yang akhirnya ia menjadi tawanan dan patuh pada pasukan kejahilan, menjadi pelahab dunia dan beritra dengan penguasa yang zalim, melupakan misi Rasulullah saw, menyengsarakan rakyat kecil, akhirnya na’udzubillah membenci Allah dan Rasul-Nya. Hal ini tidak mustahil terjadi bahkan banyak terjadi di zaman terdahulu dan juga sekarang. Cinta kepada Allah dan Rasul-Nya dan keperdulian terhadap fakir dan miskin hanya dalam ucapan dan janji-janji palsu.

Ada kaidah penting yang disampaikan oleh Rasulullah saw dan Ahlul baitnya (sa): “Cinta dunia puncak segala kesalahan.” Dalam hadis yang lain: “Cinta dunia awal dari segala malapetaka.”
Islam tidak melarang kaya, yang dilarang adalah cinta dunia. Kaya dan cinta dunia berbeda walaupun tipis garisnya. Dalam hadis-hadis dari Ahlul bait Nabi saw banyak disebutkan bahwa Nabi Isa (as) pernah mengatakan bahwa dunia bagaikan perempuan tua yang berdandan dan selalu merayu manusia, siapa saja yang terpikat dengannya ia tidak akan mencerainya sampai kematian menjemputnya.

Imam Khumaini (ra) mengatakan: Orang yang cinta dunia lalu Allah memisahkannya melalui kematian, maka saat sakratul mautnya ia membenci Allah karena ia menganggap-Nya telah memisahkan ia dengan dunia yang sedang dicintai. Detailnya, silahkan baca Arba’una haditsan, tentang cinta dunia.

kesimpulan
Kebangkitan yang diinginkan oleh Allah dan Rasul-Nya adalah kebangkitan yang diawali dengan kebangkitan pemikiran dan spiritual, disertai kebangkitan material yang berimbang. Kemajuan material bukan milik pribadi tetapi untuk kesejahteraan manusia. Pemimpin tidak boleh menumpuk harta dan hidup mewah, mereka harus hidup sederhana seperti kehidupan rakyat kecil. Inilah yang dicontohkan oleh Rasulullah saw dan para pemimpin yang saleh sesudahnya.

Sekiranya kekayaan para pemimpin dibatasi oleh undang-undang, dan mereka harus hidup sederhana seperti rakyat kecil, niscaya tidak akan terjadi perebutan kekuasaan, ekskutif maupun legislatif, dan insya Allah orang-orang baik yang akan muncul dalam kepemimpinan di negeri ini. Kapankah undang-udang ini dapat diwujudkan? Barangkali ini harapan rakyat kecil. Tentu keinginan ini tidak akan disetujui oleh umumnya pemimpin negeri dan para calonnya. Jika demikian, maka dari sisi manakah mereka akan membangkitkan rakyat kecil?

Wassalam
Syamsuri Rifai

Foto tempat2 bersejarah Islami, Asbabun Nuzul ayat2 pilihan, hadis2 pilihan, amalan Praktis, bermacam2 shalat sunnah, doa-doa pilihan, dan artikel-artikel Islami, klik di sini:
http://syamsuri149.wordpress.com
http://shalatdoa.blogspot.com

Audio musik2 ruhani (mp3), dilengkapi tek syair dan terjemahan, klik di sini:
http://syamsuri149.multiply.com

Amalan praktis, Adab2 dan doa2 pilihan haji dan umroh dilengkapi tek arab, bacaan tek latin dan terjemahan, klik di sini:
http://almushthafa.blogspot.com

Milis artikel2 Islami, macam2 shalat sunnah, amalan2 praktis dan doa-doa pilihan serta eBooknya, klik di sini:
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa

Milis Feng Shui Islami, rahasia huruf dan angka, nama dan kelahiran, rumus2 penting lainnya, dan doa2 khusus, klik di sini:
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami

Download gratis Mobile Magazine, majalah bermacam2 produk Hp dan elektronik, klik di sini : http://www.mobile-indonesia.com
Ingin kerjasama buka cabang di kota atau daerah Anda, hubungi Redaksi: Jl. Tebet Timur Dalam VII E No. 17 Jakarta Selatan 12820. Phone : 62-21-835.2103.

No comments:

Followers