Allah swt tidak melarang kita bertransaksi dengan Allah swt untuk mendapatkan keuntungan materi. Bahkan Allah swt menyuruhkan kita untuk melakukan hal tersebut. Allah swt menyuruh kita mengeluarkan sebagian rizki yang telah dikaruniakan kepada kita. Dia berjanji akan menggantinya dengan berlipat-ganda. Dia berjanji tidak akan menyia-nyiakan infak dan sedekah, Dia mengumpamakan infak yang kita keluarkan seperti menanam bibit di tanah yang subur, selalu tumbuh. Dan dari bibit itu berulang-ulang tumbuh dan kita makan.
Sebutir bibit yang kita simpan dan kita tanam di tanah yang subur, ia akan selalu tumbuh sehingga menjadi ratusan bibit. Itulah ciptaan Allah swt, dan itulah yang diambil dari harta kita dengan kadar tertentu. Kemudian kita infakkan di jalan-Nya dan kita sedekahkan pada hamba-hamba-Nya, lalu Dia melipat-gandakan untuk kita. Inilah yang dimaksudkan oleh firman Allah swt:
Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir bibit yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir: seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas karunia-Nya dan Maha Mengetahui. (Al-Baqarah: 261)
Infak yang kita keluarkan di jalan Allah swt dan kita harapkan buahnya di dunia dan akhirat. Tetapi tidak menutup kemungkinan buahnya rusak dan busuk jika kita tidak memeliharanya dari berbagai penyakit dan hama.
Tentu seorang mukmin akan selalu memelihara bibitnya agar berbuah. Ia tidak akan merusak tanamannya yang ia harapkan buahnya dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan menyakiti perasaan penerimanya. Tidak untuk mencari popuparitas dan kekuasaan, tidak merasa lebih tinggi orang yang fakir-miskin. Tidak menciptakan jarak dengan mereka. Inilah yang dimaksudkan oleh firman Allah swt:
Orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti ( perasaan penerimanya ), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran bagi mereka dan dan mereka tidak bersedih hati. (Al-Baqarah: 262)
Mewaspadai Gerak Potensi Syaithaniyah
Allah swt menegaskan syarat dalam berinfak. Yaitu harus mewaspadai bahaya sifat "Ammarah bis-su'" dan potensi syaithaniyah. Allah swt berfirman:
Perkataan yang baik dan pemberian ma’af lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan penerimanya). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun. (Al-Baqarah: 263)
Sekiranya orang kaya tidak memberikan hartanya pada orang-orang fakir, tetapi ia bisa menyatu dalam suatu majlis, menjadi satu-kesatuan, menganggap saudara, dan tidak ingin menguasai mereka. Bahkan ketika mereka berbuat kejelekan ia bersabar dan memaafkan, sikap ini lebih utama di sisi Allah ketimbang memberikan hartanya dengan tujuan menguasai mereka, merendahkan kehormatan mereka, menjadikan kelas rendahan, dan melukai perasaan mereka.
Berinfak tidak untuk Mengusai Fakir-Miskin
Al-Qur'an menasehati kaum mukminin sekaligus mengingatkan mereka bahwa sedekah mereka bisa menguap bahkan terbakar, jika dalam bersedekah mereka ingin menguasai fakir-miskin. Bahkan sedekah mereka tidak akan menjadi penyebab pertumbuhan hartanya, dan tidak akan membuahkan rahmat Allah di akhirat.
Bagaimana pandangan kita tentang orang yang menghanguskan amal kebajikannya? Ini ibarat seorang petani yang mengumpulkan tanah sedikit demi sedikit di areal pegunungan, ia berharap dengan tanah itu tanamannya subur, tetapi kemudian turun hujan yang lebat sehingga tumpukan tanah yang subur hilang terkikis air hujan. Demikianlah perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya dengan ingin menguasai fakir-miskin seperti ladang yang tandus. Inilah kandungan makna firman Allah swt:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerimanya), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya’ kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih. Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (Al-Baqarah: 264)
Infak yang menumbuhkan harta
Adapun orang-orang mukmin yang ikhlas karena Allah dalam menginfakkan hartanya, mereka akan memperoleh tiga manfaat: Ridha Allah, pensucian jiwa, bimbingan takwa dan karunia, pertumbuhan harta dan pahala yang besar di dunia dan akhirat.
Allah swt berfirman:
Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya karena mencari keredhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiramnya, maka hujan gerimis (pun memadai). Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat. (Al-Baqarah: 265)
Mereka yang Sangat Menyesal
Allah swt mengumpamakan keinginan yang sia-sia yang mereka harapkan pada hari ia sangat membutuhkan pembalasan. Keinginan yang sia-sia itu karena amal-amal kebajikan mereka telah dihapus oleh Allah swt. Allah mengungkapkan bahwa kenikmatan popularitas dan kekuasaan yang diinginkan dalam amalnya lalu diikuti dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan menyakiti hati penerimanya, sikap inilah yang menghapus amal kebajikan mereka ibarat debu yang dihempas oleh angin yang kencang. Allah swt berfirman:
Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; yang dalam kebun itu ada segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tuanya sedang ia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Lalu kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, maka terbakarlah. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya. (Al-Baqarah: 266)
Semoga tulisan ini bagi kita khususnya di bulan suci Ramadhan yang sebentar lagi akan tiba.
Bagi yang berminat Amalan praktis dan doa-doa, silahkan download di:
Wassalam
Syamsuri Rifai
Jaringan Dakwah kami
PECINTA KELUARGA BAHAGIA
KOMUNITAS MUSLIM BEKASI
KOMUNITAS MUSLIM DEPOK
KOMUNITAS MUSLIM SURABAYA
KOMUNITAS MUSLIM CILACAP DAN PURWOKERTO
Syamsuri Multiply
Milis
Keluarga Bahagia
Shalat dan Doa
FengShui Islami
No comments:
Post a Comment