Allah SWT berfirman kepada nabi Musa (as): “Kami mempunya
seorang hamba, pergi dan ambillah pelajaran darinya! Kami telah mengajarkan
ilmu padanya. Ia tidak belajar ilmu dari seorang pun. Kami telah pancarkan ilmu
dan hikmah dari dalam batinnya.”
Mengenang derita orang yang dicintai, dan derita kerinduan
karena ingin berjumpa dengan Allah SWT dan orang yang dicintainya. Derita ini
adalah derita diinginkan.
Ketika Imam Ali bin Abi Thalib (sa) menjadi khalifah ia
merasakan derita rakyatnya yang fakir dan miskin. Sehingga ia makan, minum,
berpakaian dan lainnya seperti mereka. Peminpin yang perduli pada kehidupan
rakyatnya kelas bawah, ia akan berpola hidup seperti mereka. Ini juga derita
yang diinginkan.
Ketika kita berada dalam kesulitan, bingung tak tahu arah
di mana kita akan mendapatkan rejeki, dan dari siapa akan mendapatkannya, maka
bacalah doa ini secara istiqomah sesudah shalat Isyak. Doa ini dikenal sebagai ta’qib
shalat Isyak: