Allah SWT berfirman kepada nabi Musa (as): “Kami mempunya
seorang hamba, pergi dan ambillah pelajaran darinya! Kami telah mengajarkan
ilmu padanya. Ia tidak belajar ilmu dari seorang pun. Kami telah pancarkan ilmu
dan hikmah dari dalam batinnya.”
Rasulullah SAW bersabda: “Jika kalian tidak terlalu banyak
bicara tentang hal-hal yang tidak perlu - karena lidah sering kali merugikan
manusia dan mengacaukan hati, sehingga hatimu menjadi seperti padang rumput dimana semua binatang
mendapatkan makanan darinya – maka kalian akan dapat menyaksikan apa yang
kusaksikan dan dapat mendengar apa yang kudengar.”
Imam Ali (sa) masih berumur tidak lebih dari sepuluh tahun
ketika menyertai Rasul SAW di gua Hira. Di saat wahyu pertama turun pada Rasul
SAW, ia mendengar suara-suara ghaib dan malakut yang didengar oleh Rasulullah
SAW. Beliau sendiri menceritakan kejadian ini dalam Nahjul Balaghah:
Aku berkata Rasulullah SAW bahwa aku mendengar suara jeritan
setan ketika untuk pertama kalinya wahyu turun kepada beliau.” Kemudian
Rasulullah SAW bersabda: “Hai Ali! Sesungguhnya engkau dapat melihat apa yang
dapat kulihat dan dapat mendengar apa yang kudengar, hanya saja engkau bukan
seorang nabi.” (Insân Kâmil, Murtadha Muthahhari)
Artinya: Selain seorang nabi juga dapat mendengar suara
ghaib, malaikat, dan setan.
Salam wa Rahmah
Syamsuri Rifai
No comments:
Post a Comment