Mengenang derita orang yang dicintai, dan derita kerinduan
karena ingin berjumpa dengan Allah SWT dan orang yang dicintainya. Derita ini
adalah derita diinginkan.
Ketika Imam Ali bin Abi Thalib (sa) menjadi khalifah ia
merasakan derita rakyatnya yang fakir dan miskin. Sehingga ia makan, minum,
berpakaian dan lainnya seperti mereka. Peminpin yang perduli pada kehidupan
rakyatnya kelas bawah, ia akan berpola hidup seperti mereka. Ini juga derita
yang diinginkan.
Abu Ali Sina (Ibnu Sina) mengumpamakan derita ini seperti
yang terkena gatal-gatal, ia merasa sakit saat menggaruknya, namun pada saat
yang sama ia juga merasakan kenikmatan.
Para pecinta Ahlul bait Nabi SAW, saat mereka mengenang
derita Imam Husein (sa) dan keluarganya di Karbala , mereka menangis dan mengucurkan air
mata. Hati mereka merasa perih dan berduka. Pada saat yang sama mereka
merasakan puncak kenikmatan dan kepuasan ruhani yang tak diketahui oleh Allah
dan diri mereka. (Insân Kâmil, Murtadha Muthahhari)
Free Download Doa-Doa Pilihan
Salam wa Rahmah
Syamsuri Rifai
https://syamsuri149.wordpress.com
No comments:
Post a Comment