Rasulullah saw bersabda: “…Bulan
Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan
umatku…”(Mafatihul Jinan, bab 2, Sya’ban)
Imam Ali bin Abi Thalib (sa)
berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Sya’ban adalah bulanku dan Ramadhan adalah bulan Allah. Barangsiapa yang berpuasa satu hari, maka wajib baginya surga. Barangsiapa yang dua hari, maka ia akan menjadi sahabat para nabi dan shiddiqin pada hari kiamat. Barangsiapa yang berpuasa penuh satu bulan dan bersambung dengan bulan Ramadhan, maka dosa-dosa diampuni, dosa kecil maupun dosa besarnya walaupun ia berasal dari darah haram.”
“Sya’ban adalah bulanku dan Ramadhan adalah bulan Allah. Barangsiapa yang berpuasa satu hari, maka wajib baginya surga. Barangsiapa yang dua hari, maka ia akan menjadi sahabat para nabi dan shiddiqin pada hari kiamat. Barangsiapa yang berpuasa penuh satu bulan dan bersambung dengan bulan Ramadhan, maka dosa-dosa diampuni, dosa kecil maupun dosa besarnya walaupun ia berasal dari darah haram.”
Hadis ini bersumber dari Imam
Ja’far Ash-Shadiq (sa) dari ayahnya dari bapak-bapaknya dari Imam Ali bin Abi
Thalib (sa). (Fadhail Al-Asyhur Ats-Tsalatsah: 55)
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa)
berkata: Ketika bulan Sya’ban tiba Ali Zainal Abidin (sa) mengumpulkan para
sahabatnya kemudian berkata: “Wahai sahabat-sahabatku, tahukah kamu bulan
apakah ini? Bulan ini adalah bulan Sya’ban, Nabi saw bersabda: ‘Bulan Sya’ban
adalah bulanku, berpuasalah kamu di bulan ini karena cinta kepada Nabimu dan
mendekatkan diri kepada Tuhanmu’. Aku bersumpah, demi Zat yang diriku dalam
kekuasaan-Nya, sungguh aku mendengar ayahku Al-Husein (sa) berkata: ‘Aku
mendengar Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib (as) berkata: ‘Barangsiapa yang
berpuasa di bulan Sya’ban karena cinta kepada Rasulullah saw dan mendekatkan
diri kepada Allah, Dia mendekatkannya pada kemuliaan-Nya pada hari kiamat dan
mewajibkan baginya surga’.” (Mafatihul Jinan, bab 2, Sya’ban)
Keutamaan Puasa di bulan
Sya’ban
Ibnu Abbas berkata: Para sahabat menyebut-nyebut keutamaan bulan Sya’ban di
dekat Rasulullah saw. Lalu beliau bersabda: “Bulan Sya’ban adalah bulan yang
mulia, Sya’ban adalah bulanku. Malaikat pemikul arasy mengagungkannya dan
mereka mengenal haknya. Sya’ban adalah bulan yang di dalamnya rizki kaum
mukminin ditambah. Di dalamnya amal kebajikan dilipatgandakan tujuh puluh kali,
keburukan dihapuskan, dosa-dosa diampuni, dan kebajikan diterima. Di dalamnya
Allah azza wa jalla membanggakan hamba-hamba-Nya, memandangi mereka yang
berpuasa dan melakukan qiyamul layl, lalu Dia membanggakan amal mereka pada
para malaikat pemikul arasy.”
Kemudian Ali bin Abi Thalib (sa)
berdiri dan berkata: “Demi ayahku dan ibuku, ya Rasulullah! Tolong jelaskan
pada kami tentang keutamaannya, agar menambah semangat kami untuk berpuasa dan
qiyamul layl, agar kami lebih bersungguh-sungguh di dalamnya.” Maka Rasulullah
saw bersabda:
“Barangsiapa yang berpuasa satu hari di bulan Sya’ban, Allah mencatat baginya tujuh puluh kebajikan berbanding dengan ibadah satu tahun.
Barangsiapa yang berpuasa dua
hari di bulan Sya’ban, Dia akan menghapus keburukannya yang lalu. Barangsiapa
yang berpuasa tiga hari di bulan Sya’ban, Dia akan mengangkat baginya tujuh
puluh derajat di surga yang terdiri dari mutiara dan permata merah. Barangsiapa
yang berpuasa empat hari di bulan Sya’ban, Dia akan meluaskan rizkinya.
Barangsiapa yang berpuasa lima hari di bulan
Sya’ban, Dia mencintai hamba-hamba-Nya. Barangsiapa yang berpuasa enam hari di
bulan Sya’ban, Dia akan menyelamatkannya dari tujuh puluh macam bala’.
Barangsiapa yang berpuasa tujuh
hari di bulan Sya’ban, Dia akan menjaganya dari iblis dan para pasukannya dalam
masa dan usianya.
Barangsiapa yang berpuasa delapan
hari di bulan Sya’ban, ia tidak akan keluar dari dunia kecuali ia diberi
minuman dari telaga kesucian.
Barangsiapa yang berpuasa
sembilan hari di bulan Sya’ban, ia akan dikasihani oleh malaikat Munkar dan
Nakir saat keduanya mengajukan pertanyaan padanya.
Barangsiapa yang berpuasa 10 hari
di bulan Sya’ban, Allah akan meluaskan kuburnya tujuh puluh hasta.
Barangsiapa yang berpuasa 11 hari
di bulan Sya’ban, Dia akan memancarkan sebelas cahaya pada kuburnya.
Barangsiapa yang berpuasa 12 hari
di bulan Sya’ban, ia akan dikunjungi kuburnya oleh tujuh puluh ribu malaikat
sampai sangkakala ditiupkan (hari kiamat).
Barangsiapa yang berpuasa 13 hari
di bulan Sya’ban, tujuh malaikat langit akan memohonkan ampuanan baginya.
Barangsiapa yang berpuasa 14 hari di bulan Sya’ban, semua binatang melata, binatang buas dan makhluk hidup di lautan akan memohonkan ampunan baginya.
Barangsiapa yang berpuasa 15 hari
di bulan Sya’ban, Tuhan Yang Mulia akan berseru untuknya: Janganlah ia dibakar
dengan api neraka.
Barangsiapa yang berpuasa 16 hari
di bulan Sya’ban, tujuh puluhan lautan akan memadamkan api darinya. Barangsiapa
yang berpuasa 17 hari di bulan Sya’ban, semua pintu neraka akan ditutup
baginya.
Barangsiapa yang berpuasa 18 hari
di bulan Sya’ban, semua pintu surga akan dibukakan baginya.
Barangsiapa yang berpuasa 19 hari
di bulan Sya’ban, akan dikaruniakan padanya tujuh puluh ribu istana di surga
yang terdiri dari mutiara dan permata merah.
Barangsiapa yang berpuasa 20 hari
di bulan Sya’ban, ia akan diberi tujuh puluh ribu pasangan bidadari.
Barangsiapa yang berpuasa 21 hari
di bulan Sya’ban, para malaikat akan mengucapkan selamat datang dan
mengusap-ngusapkan sayapnya padanya.
Barangsiapa yang berpuasa 22 hari
di bulan Sya’ban, ia akan dianugerahi tujuh puluh pakaian dari sutera yang
halus dan sutera yang tebal.
Barangsiapa yang berpuasa 23 hari
di bulan Sya’ban, maka saat ia keluar dari kuburnya datanglah padanya binatang
melata dari cahaya, lalu ia menaikinya dan terbang menuju ke surga.
Barangsiapa yang berpuasa 24 hari
di bulan Sya’ban, ia akan diselamatkan dari kemunafikan.
Barangsiapa yang berpuasa 25 hari
di bulan Sya’ban, ia akan diberi syafaat oleh tujuh puluh ribu ahli tauhid.
Barangsiapa yang berpuasa 26 hari
di bulan Sya’ban, Allah mencatatnya sebagai orang yang selamat saat melintasi
shirathal mustaqim.
Barangsiapa yang berpuasa 27 hari
di bulan Sya’ban, Allah mencatatnya sebagai orang yang diselamatkan dari
neraka.
Barangsiapa yang berpuasa 28 hari
di bulan Sya’ban, wajahnya akan seperti bulan purnama pada hari kiamat.
Barangsiapa yang berpuasa 29 hari di bulan Sya’ban, ia akan memperoleh ridha
Allah Yang Maha Agung.
Barangsiapa yang berpuasa 30 hari
di bulan Sya’ban, ia akan dipanggil oleh malaikat Jibril dari bawah Arasy:
Inilah amal yang belum pernah kamu lakukan sebelumnya, inilah amal yang baru,
dosa-dosamu diampuni yang lalu dan mendatang, Allah Yang Maha Agung dan Maha
Mulia berfirman: “Sekiranya dosa-dosamu sebanyak jumlah bintang-bintang di
langit, sebanyak tetesan hujan dan daun-daun pepohonan, butiran pasir dan
sebanyak jumlah hari di dunia, niscaya Dia mengampunimu. Itulah karunia yang
kemuliaan dari Allah setelah kamu berpuasa di bulan Sya’ban.”
Hadis ini bersumber dari Muhammad
bin Ahmad Al-Ma’adi, dari Muhammad bin Al-Husein, dari Abul Hasan Ali bin
Muhammad bin Ali, dari Al-Hasan bin Al-Hasan bin Muhammad dari ayahnya, dari
Yahya bin Abbas, dari Ali bin ‘Ashim Al-Wasithi, dari Atha’ bin Saib, dari Said
bin Jubair dari Ibnu Abbas. (Asyhur Ats-Tsalatsah: 47-49)
Puasa Rasululah saw
Aisyah berkata: “Aku tidak pernah
melihat Rasulullah saw berpuasa lebih banyak di bulan yang lain daripada
berpuasa di bulan Sya’ban.”
Hadis ini bersumber dari Sufyan Ats-Tsauri dari Shafwan bin Sulaiman dari Aisyah isteri Nabi saw. Hadis yang semakna juga bersumber dari Malik bin Anas dan Umar bin Harits dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Aisyah isteri Nabi saw (Fadhail Al-Asyhur Ats-Tsalatsah: 66)
Umar bin Hamer berkata:
“Sesungguhnya puasa Nabi saw di bulan Sya’ban bersambung dengan puasa bulan
Ramadhan.”
Riwayat ini bersumber dari Ali bin Azhar Al-Ahwazi dari Fadhel bin ‘Iyadh dari Layts dari Nafi’ dari Umar bin Hamer. (Fadhail Al-Asyhur Ats-Tsalatsah: 66)
Yunus bin Ya’qub pernah bertanya
kepada Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) tentang puasa di bulan Sya’ban: Apakah salah
seorang dari bapak-bapakmu berpuasa di bulan Sya’ban? Beliau berkata:
“Bapak-bapakku yang terbaik adalah Rasulullah saw, beliau paling banyak
berpuasa di bulan Sya’ban.” (Fadhail Al-Asyhur Ats-Tsalatsah: 51)
Puasa dan Penghidupan
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa)
berkata: “Puasa di bulan Ramadhan adalah simpanan bagi seorang hamba untuk hari
kiamat. Tidak ada seorangpun yang banyak berpuasa di bulan Sya’ban, kecuali
Allah memperbaiki urusan penghidupannya, melindunginya dari keburukan musuhnya.
Dan yang paling sedikit adalah orang yang berpuasa satu hari di bulan Sya’ban,
wajib baginya surga.” (Fadhail Al-Asyhur Ats-Tsalatsah: 44)
Puasa dan Syafaat Rasulullah
saw
Rasulullah saw bersabda: “Sya’ban
adalah bulanku dan Ramadhan adalah bulan Allah. Barangsiapa yang berpuasa satu
hari di bulanku maka aku pemberi syafaat baginya di hari kiamat. Barangsiapa
yang berpuasa dua hari di bulan Allah, maka Allah mengampuni dosa yang lalu dan
yang mendatang. Barangsiapa yang berpuasa tiga hari, maka dikatakan padanya: ia
telah melakukan amal yang sebelumnya belum pernah dilakukan…”
Hadis ini bersumber dari Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) dari ayahnya dari bapak-bapaknya dari Imam Ali bin Abi Thalib (sa). (Fadhail Al-Asyhur Ats-Tsalatsah: 44)
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa)
berkata: “Barangsiapa yang berpuasa tiga hari di bulan Sya’ban, maka wajib
baginya surga, dan Rasulullah saw pemberi syafaat baginya pada hari kiamat.”
(Fadhail Al-Asyhur Ats-Tsalatsah: 61)
Imam Ali bin Abi Thalib (sa)
berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Sya’ban adalah bulanku dan Ramadhan adalah bulan Allah azza wa jalla. Barangsiapa yang berpuasa di bulanku, aku pemberi syafaat baginya pada hari kiamat. Barangsiapa yang berpuasa di bulan Allah azza wa jalla, Allah akan menghibur kesepiannya di kuburnya, menyambungkan kesendiriannya, ia akan keluar dari kuburnya dengan wajahnya seperti bulan purnama, menerima catatan amalnya dengan tangan kanannya…”
“Sya’ban adalah bulanku dan Ramadhan adalah bulan Allah azza wa jalla. Barangsiapa yang berpuasa di bulanku, aku pemberi syafaat baginya pada hari kiamat. Barangsiapa yang berpuasa di bulan Allah azza wa jalla, Allah akan menghibur kesepiannya di kuburnya, menyambungkan kesendiriannya, ia akan keluar dari kuburnya dengan wajahnya seperti bulan purnama, menerima catatan amalnya dengan tangan kanannya…”
Hadis ini bersumber dari Muhammad
bin Ahmad bin Ali Al-Hamdani, dari Al-Hasan bin Ali, Ali Asy-Syami, dari
Abdullah dari Khuzaimi dari Dhahhak dari Imam Ali bin Abi Thalib (sa). (Fadhail
Al-Asyhur Ats-Tsalatsah: 64)
Puasa dan Rahmat Allah
Imam Ali Ar-Ridha (sa) berkata: “Barangsiapa
yang berpuasa hari pertama bulan Sya’ban, wajib baginya rahmat Allah.
Barangsiapa yang berpuasa dua hari di bulan Sya’ban, wajib baginya rahmat dan
maghfirah serta karamah dari Allah azza wa jalla pada hari kiamat. Barangsiapa
yang di bulan Ramadhan, wajib baginya rahmat Allah. Barangsiapa yang berpuasa
tiga hari dari akhir bulan Sya’ban dan bersambung dengan puasa bulan Ramadhan,
Allah mencatat baginya seperti berpuasa dua bulan berturut-turut. Barangsiapa
yang berpuasa di bulan Ramadhan karena keimanan dan melakukan qiyamul layl,
maka ia seperti hari dilahirkan oleh ibunya.” (Fadhail Al-Asyhur Ats-Tsalatsah:
52)
Istighfar dan Pengampunan
Imam Ali Ar-Ridha (as) berkata: “Barangsiapa
yang beristighfar kepada Allah swt tujuh puluh kali di bulan Sya’ban, Allah
akan mengampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak jumlah bintang-bintang.”
Riwayat ini bersumber dari Ahmad bin Muhammad Al-Hamdani, dari Ali bin Al-Hasan bin Ali bin Fadhal dari ayahnya, dia mendengar dari Imam Ali Ar-Ridha (sa).
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Puasa di bulan Sya’ban adalah penghapus dosa-dosa besar, sehingga sekiranya
seseorang dibesarkan dari darah haram lalu ia berpuasa beberapa hari di bulan
Sya’ban lalu mati, maka ia diampuni.” Kemudian seseorang bertanya: Doa apakah
yang paling utama di bulan ini? Beliau berkata: “Istighfar, sesungguhnya orang
yang beristighfar di bulan Sya’ban tujuh puluh kali setiap hari, seperti orang
yang beristighfar tujuh puluh ribu kali di bulan yang lain. Lalu ditanyai lagi:
bagaimana cara aku beristighfar? Beliau berkata: “Astaghfirullâha wa as-aluhut
tawbah.” (Fadhail Al-Asyhur Ats-Tsalatsah: 56)
Salam wa Rahmah
Syamsuri Rifai
4 comments:
Bandar Poker
Agen Poker
Bandar Poker
Agen Poker
Bandar Poker
Agen Poker
Judi Online
Bokep Asia
Info Poker
salam kenal... sedang belajar menulis online...
Bagus artikelnya gan, Ayo bergabung di website judi online terpercaya :)
Dewa Poker
Daftar Akun Poker
Daftar Livepoker
Daftar Domino QQ
Agen Sbobet
Bandar Judi Terpercaya
Casino Online Indonesia
Daftar Akun Bola
Bandar Piala Dunia 2018
Situs Taruhan Online
Situs Judi Online
Taruhan Judi Online
Situs Togel Online
Daftar Akun Togel
Togel 2d
Buku Mimpi
Cara Bermain Ceme
Daftar Bandar Ceme
Agen Ceme Terpercaya
Info Poker
visit my website
http://zbet168.com/
Post a Comment