Rakus adalah kepatuhan pada tuntutan perut dan seksual, serta ketamakan yang sangat terhadap makanan dan seksual. Sifat ini dapat dijelaskan dari sisi dampak-dampak yang diakibatkan oleh kekuatan keinginan syahwati, yakni tuntutan perut dan seksual, cinta dunia dan lain sebagainya. Di antara sifat-sifat hina yang paling umum adalah cinta dunia dan yang berkait dengannya. Kami akan menjelaskannya mengapa sifat ini disebut sifat yang hina dan tercela.
Rakus digolongkan sebagai sifat yang hina karena melampaui batas pemanfaatan potensi syahwat yang semestinya. Kita tidak perlu meragukan bahwa sifat ini adalah sifat yang hina dan tercela. Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang menjaga dirinya dari keburukan tuntutan seksual dan perutnya, maka ia telah terjaga.”
“Celakalah manusia karena dua tuntutan! Sahabat bertanya: Apa dua tuntutan itu ya Rasulullah? Beliau menjawab: Kerongkongan dan seksual.”
“Ada dua rongga yang paling banyak menggiring umatku ke neraka: Perut dan kemaluan.”
“Tiga hal yang paling aku takutkan bagi umatku sesudahku: Kesesatan setelah pengenalan, kesesatan fitnah, tuntutan syahwati perut dan kemaluan.”
Tentang kehinaan tutuntan perut dan kerakusan dalam makan dan minum, antara lain disebutkan di dalam hadis-hadis berikut:
Rasulullah saw:
“Anak cucu Adam tidak boleh memenuhi perutnya dengan cara yang buruk. Ukuran makan yang semestinya bagi anak cucu Adam adalah sekedar untuk menegakkan tulang belakangnya. Jika tidak, yang layak baginya adalah sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk jiwanya.”
لا تميتوا القلوب بكثرة الطعام والشراب، فان القلب كالزرع يموت إذا كثر عليه الماء
“Janganlah matikan hatimu dengan banyaknya makanan dan minuman, karena sesungguhnva hati itu seperti tanaman, ia akan mati jika kebanyakan air. “
أفضلكم منزلة عند الله أطولكم جوعاً وتفكراً، وأبغضكم إلى الله تعالى كل نؤم أكول شروب
“Kedudukan kalian yang paling utama di sini Allah adalah kalian yang paling lama lapar dan tafakkurnya. Adapun yang paling dibenci oleh Allahswt adalah kalian yang paling banyak tidur karena kebanyakan makan dan minum.”
“Orang mukmin makan dalam, satu usus, sedangkan orang munafik makan dalam tujuh usus.” Yakni, orang munafik makan tujuh kali lipat dari ukuran makan orang mukmin. Atau ukuran tuntutan syahwat orang munafik tujuh kali lipat lebih besar dari ukuran orang mukmin. Jadi, usus yang disebutkan dalam hadis tersebut adalah bahasa simbolik dari tuntutan syahwati.
“Sesungguhnya manusia yang paling dibenci Allah adalah mereka yang tidak sehat karena kebanyakan makan. Dan tidak ada seorangpun hamba yang meninggalkan makanan yang sangat diinginkan, kecuali ia mempunyai derajat di surga.”
بئس العون على الدين قلب نخيب وبطن رغيب ونعظ شديد
“Seburuk-buruk pertolongan terhadap agania adalah hati yang banyak pilihan, perut yang banyak keinginan dan tuntutan seksual yang melampaui batas.”
أطول الناس جوعاً يوم القيامة أكثرهم شبعاً في الدنيا
“Manusia yang paling lama laparnya di hari kiamat adalah mereka yang paling banyak kenyangnya di dunia.”
لا يدخل ملكوت السماوات من ملأ بطنه
“Tidak akan masuk ke malakut langit orang yang memenuhi perutnya.”
Dalam kitab Taurat disebutan:
“Sesungguhnya Allah membenci kesenangan yang menggemukkan.” Karena gemuktu menunjukkan pada kelalaian dan kebanyakan makan.
Dalam sebagian riwayat dikatakan:
“Sesungguhnya Allah membenci orang gemuk yang membaca Al-Qur’an.”
Lukman berkata kepada puteranya:
“Wahai anakku! Jika perut dipenuhi, maka tidurlah pikiran, membisulah hikmah, dan duduklah semua organ tubuh enggan beribadah.”
Imam Al-Baqir (sa) berkata:
“Jika perut itu kenyang, ia akan melampaui batas, cenderung pada kezaliman.”
“Tidak ada sesuatu yang lebih dibenci Allah Azza wa Jalla daripada perut yang terpenuhi.”
Imam Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Sesungguhnya perut itu akan melampaui batas ukuran dalam makan. Sedangkan seorang hamba yang paling dekat kepada Allah adalah yang meringankan perutnya; dan hamba yang paling dibenci Allah adalah yang memenuhi perutnya.”
Rasulullah saw bersabda:
“Ukuran makan yang semestinya bagi anak Adam adalah sekedar untuk menegakkan tulang belakangnya. Jika seseorang dari kamu hendak makan suatu makanan, maka hendaklah menjadikansepertiga perutnya untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga untuk jiwanya. Janganlah kalian gemukkan tubuhmu seperti gemuknya babi yang akan dipotong.”
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Tidak ada sesuatu yang lebih membahayakan hati seorang mukmin daripada kebanyakan makan. Kebanyakan makan dapat mewariskan dua hal: keras hati dan gejolak syahwat. Sedangkan lapar merupakan lauk-pauk bagi orang yang beriman, makanan bagi ruh dan hatinya, dan kesehatan bagi tubuhnya.”
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Semua penyakit disebabkan oleh makanan, kecuali demam, karena ia dapat kembali dingin.”
Beliau (sa) juga berkata:
“Makan yang kekenyangan dapat mewariskan penyakit kusta.”
Sebagaimana telah dimaklumi bahwa tuntutan perut telah menyebabkan Adam dan Hawa dikeluarkan dari surga dan diturunkan ke dunia. Ketika itu mereka dilarang memakan buah, tapi karena mereka dikuasai oleh keinginan perutnya, mereka akhirnya memakannya juga, sehingga terbukalah aurat mereka.
Perut adalah sumber penyakit dan malapetaka, keinginan dan syahwat, kemudian diikuti oleh syahwat seksual. Syahwat perut dan seksual merupakan penyebab timbulnya cinta pada kedudukan dan harta sebagai sarana untuk memperluas tuntutan perut dan seksual. Hal inilah yang mengakibatkan munculnya bermacam-macam sifat yang hina, seperti hasad dan dengki. Lalu berkembang melahirkan sifat riya’, pamer, ingin dipuji, bermegah-megah, bangga diri, dan sombong. Kemudian mengundang sifat tercela lainnya: kedengkian, permusuhan dan kebencian. Pada akhirnya sifat ini membawa pemiliknya ke jurang yang kehinaan, kemungkaran dan kekejiaan.
Semua ini adalah buah dari perut yang kenyang, yang terpenuhi dengan makanan serta minuman. Sekiranya seorang hamba merendahkan dirinya di hadapan Allah swt melalui lapar, dan mempersempit lalu lintas setan, niscaya ia tidak akan melewati jalan kesombongan dan kezaliman, tidak membawanya pada kebinasaan di dunia, tidak jatuh ke lembah kenistaan dan kehancuran. Karena itu, banyak sekali hadis yang membicarakan tentang keutamaan lapar dan sabar, antara lain:
Rasulullah saw bersabda:
“Perangilah dirimu dengan lapar dan haus, karena pahalanya seperti pahala orang yang berjihad di jalan Allah, dan tidak ada perbuatan yang lebih dicintai oleh Allah daripada lapar dan haus. ”
“Manusia yang paling utama adalah yang sedikit makan dan tertawanya, ridha terhadap apa yang secukupnya untuk menutupi auratnya.”
“Penghulu amal adalah lapar, dan kerendahan hati adalah pakaian yang sederhana.”
“Minum dan makanlah kamu untuk separuh perutmu, karena hal ini adalah bagian dari nubuwwah.
“Sedikit makan adalah ibadah. “
“Sesungguhnya Allah membanggakan kepada malaikat orang yang sedikit makan di dunia. Dia berkata: “Lihatlah hamba-Ku itu, Aku mengujinya dengan makanan dan minuman di dunia, lalu ia sabar dan meninggalkannya. Saksikanlah wahai malaikatKu, tidak ada sesuap pun makanan yang ia tinggalkan melainkan Aku gantikan dengan derajat-derajat di surga. “
“Manusia yang paling dekat dengan Allah Azza wa Jalla pada hari kiamat adalah orang yang lapar, haus dan susah di dunia.”
Nabi Isa as. berkata:
“Laparkan perutmu dan sederhanakanlah pakaianmu, agar hatimu melihat Allah Azza wa Jalla. ”
Salah seorang isteri Nabi saw berkata bahwa Rasululllah saw belum pernah makan sampai kenyang. Aku menangis karena terharu melihatnya dalam keadaan lapar, lalu aku mengusapkan tanganku pada perutnya sambil berkata: Demi jiwaku sebagai tebusanmu! Mengapa engkau tidak mengambil dunia sekedar untuk menguatkanmu dan meninggalkan Lapar. Kemudian Rasulullah saw. bersabda:
“Saudara-saudaraku, para Rasul ulul azmi, mereka bersabar terhadap hal yang bahkan lebih dari ini. Dengan keadaannya itu mereka menghadap kepada Tuhannya. Maka Dia memuliakan tempat kembali mereka dan memperbanyak pahala mereka. Aku malu hidup dalam kemegahan, hari esok aku akan hidup sendrian tanpa mereka. Karena itu, aku bersabar dalam beberapa hari yang mudah dan itu lebih aku cintai ketimbang bagianku esok di akhirat terkurangi. Dan yang paling aku cintai adalah menyusul sahabat-sahabatku dan saudara-saudaraku.”
Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa Fatimah Az-Zahra (sa) puteri Rasulullah saw tercinta, mendatangi Nabi saw dan menunjukkan potongan roti. Lalu Nabi saw. bertanya: Apa ini? Fatimah (sa) menjawab: Potongan roti Al-Hasan dan Al-Husein, aku datang kepada ayahanda untuk membawa potongan roti ini. Lalu Nabi saw. bersabda: “Makanan inilah yang pertama kali masuk ke mulut ayahmu sejak usia tiga tahun.”
Disarikan dari kitab Jami’us sa’adat, penghimpun kebahagiaan, Syeikh An-Naraqi, jilid 2: 4-7.
Wassalam
Syamsuri Rifai
Amalan Praktis, shalat2 sunnah, doa-doa pilihan, dan artikel2 Islami, foto tempat2 bersejarah, Asbabun Nuzul ayat2 dan hadis2 pilihan, klik di sini:
http://syamsuri149.wordpress.comhttp://shalatdoa.blogspot.com
Tafsir tematik, keutamaan surat2 dan ayat 2 Al-Qur’an:
http://tafsirtematis.wordpress.comAudio shalawat tarhim, doa dan musik2 ruhani (mp3), dilengkapi tek dan terjemahan, klik di sini:
http://syamsuri149.multiply.comAdab dan doa2 pilihan haji dan umroh, amalan praktis dan lainnya, klik di sini:
http://almushthafa.blogspot.comMilis Keluarga Bahagia dan Shalat-doa: Amalan praktis, shalat2 sunnah, doa2 pilihan, artikel2 Islami, iklik di sini:
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagiahttp://groups.yahoo.com/group/Shalat-DoaMilis Feng Shui Islami: rahasia huruf dan angka, nama dan kelahiran, rumus2 penting lainnya, dan doa2 khusus, klik di sini:
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islamiMobile Magazine, majalah iklan produk2 Hp dan elektronik. Alamat Redaksi: Jl. Tebet Timur Dalam VII E No. 17 Jakarta Selatan 12820. Phone : 62-21-835.2103. Download gratis klik di sini :
http://www.mobile-indonesia.com